kisah para rasul 9 36 43
HidupTabita adalah hidup yang berbuah tetap bagi Kerajaan Allah. Pembacaan Kitab yang pertama 2 Samuel 9:1-13, juga mengajarkan bagaimana kita harus selalu berbuat baik sekali pun kita menerima perbuatan tidak baik dari orang lain. Perikop ini mencatat bagaimana Daud memenuhi janjinya kepada sahabatnya, Yonatan.
Tanggal Sabtu, 24 Februari 2018. Bacaan : Kisah Para Rasul 9:36-43. Setahun: Bilangan 26-27. Nats: Lalu berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setibanya di sana, ia dibawa ke ruang atas. Semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas waktu ia
KisahPara Rasul 9:36-43 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 9:38 Lida dekat dengan Yope.
Bahankotbah minggu ini dari Kisah Para Rasul 9:36-43 yang menceritakan kepada kita tentang seorang tokoh perempuan yang percaya kepada Tuhan serta hidup penuh kasih dan mau memberi bagi sesama manusia. Tokoh itu adalah Tabita, ia tinggal di Yope. Nama Tabita, dalam Bahasa Yunani disebut Dorkas.
KisahPara Rasul 9:32-43. 9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus x yang di Lida. 9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. 9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus
Meilleur Site De Rencontre Gratuit Pour Les Femmes. Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika yang kita tabur adalah benih jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan. Dorkas atau Tabita, namanya berarti Rusa. Ia seorang perempuan yang gesit, segesit rusa. Ia gesit dan tekun dalam menabur kebaikan. Dorkas memang perempuan yang istimewa, dalam Perjanjian Baru hanya Dorkas satu-satunya perempuan yang namanya disebut sebagai murid perempuan. Dorkas membuka hatinya bagi Yesus. Dorkas menerima Yesus menjadi Juru Selamat dan Tuhannya. Ciri khas yang menonjol dan yang patut dicontoh dari Dorkas adalah ia mewujudkan imannya dalam bentuk pelayanan yang total. Imannya dibuktikan dengan mengembangkan kemampuan/ talenta yang dimilikinya untuk menjadi berkat bagi sesama. Dorkas menabur kebaikan, ia membuat baju untuk para janda yang miskin. Di kota Yope, ada banyak janda yang berjuang untuk mempertahankan hidup. Sebagai murid Yesus, Dorkas tahu apa yang harus dilakukan. Ia menolong para janda itu. Ia tidak melakukan dengan setengah hati. Ia melakukannya dengan tujuan yang pasti dan berdasarkan kasihnya kepada Allah. Dorkas berkarya dengan menabur kebaikan yang nyata dan dirasakan oleh para janda di Yope. Ketika Dorkas jatuh sakit dan meninggal. Banyak orang merasa sangat kehilangan. Mereka menangisi Dorkas dan sangat sedih karena kematian Dorkas. Tapi mereka tidak hanya berdiam diri. Mereka mendengar Petrus dan Yohanes sedang melayani di Lida, yang tidak jauh dari Yope, mereka meminta Petrus untuk datang ke Yope. Ketika Petrus datang, mereka memperlihatkan kepada Petrus pakaian-pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka. Mereka begitu bersyukur dan merasakan kasih Dorkas yang besar bagi mereka. Setelah itu Petrus menyuruh semua orang itu keluar, ia berdoa kepada Allah dan dengan kuasa Roh Kudus, Allah membuat Dorkas hidup kembali. Alkitab mencatat ada tujuh orang yang dibangkitkan dari kematian. Dorkas adalah satu-satunya perempuan dewasa di antara ketujuh orang itu. Berita kebangkitan Dorkas menyebar ke seluruh kota Yope. Sejak itu, orang-orang semakin menghormati Allah dan mempercayai-Nya. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Dorkas adalah kesaksian tentang Injil. Dorkas menabur kasih dan menuai kasih. Kasih baru menjadi kasih kalau ia diwujudkan dalam perilaku mengasihi. Itu sebabnya kebahagiaan hidup jangan di cari ke mana-mana sebab ia tidak di mana-mana melainkan ada dan diam dalam hati kita. Tugas kita adalah mengalirkan hati dengan kasih, agar kasih itu membasahi banyak jiwa yang kehausan dan menyuburkan banyak hati yang gersang. Hidup akan menjadi padang hijau yang membahagiakan seluruh mahluk ketika kita mengalirkan kasih. Kekuatiran, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan ibarat butiran pasir dalam sepatu yang yang menghambat langkah kita menapaki jalan-jalan kebahagiaan. Karena itu singkirkanlah butiran – butiran yang menghambat jalan – jalan kebahagiaan. Taburlah kasih agar kita dapat menuai kasih. Roh Kuduslah yang memampukan kita untuk menabur kasih dalam situasi apapun. Tuhan memberkati.
Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Karena Lida dekat dengan Yope, murid-murid yang mendengar bahwa Petrus ada di Lida, menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, "Segeralah datang ke tempat kami." Lalu berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setibanya di sana, ia dibawa ke ruang atas. Semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian yang dibuat Dorkas waktu ia masih bersama mereka. Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata, "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka bahwa perempuan itu hidup. Peristiwa itu tersebar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Kemudian Petrus tinggal cukup lama di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
kisah para rasul 9 36 43